How Strong is your Team’s Synergy ?

Oleh : Rudy Hikmanudin
Banyak Trainer menjelaskan TEAM dengan diterjemahkan menjadi “Together Energy Achieve More” artinya dengan menyatukan energy tiap personil dalam team akan mencapai lebih dari pada bekerja sendiri-sendiri.
Saya percaya semua pimpinan akan meng”amin”i terjemahan tersebut, tapi kadang kala Team yang lebih banyak orang tidak akan menjadi lebih baik apabila ada halangan-halangan yang ditimbulkan oleh anggota team yang ada. Suatu saat anda akan melihat sebuah team yang jumlah personil nya lebih kecil dapat menghasilkan sesuatu lebih besar dibanding team dengan personil yang besar. Sering kali di suatu sesi Outdoor Training perlombaan antar Team/Group dimenangkan dengan team yang lebih sedikit personil padahal dalam team yang kalah tidak sedikit yang pintar, gesit, lebih muda ataupun skillful di permainan tersebut.
Mengapa demikian ? karena Performance Team sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh competency tiap individunya akan tetapi lebih peting lagi adalah bagaimana setiap energy dalam team dapat mengarahkan ke satu tujuan team, inilah disebut dengan kata lain “Synergy”.
Optimalisasi Synergy sangat dapat dirasakan pada team kerja yang saling terkait antar personilnya sehingga tiap personil dapat saling membantu dan berpengaruh pada performance akhir suatu Team.

Jadi bagaimana Synergy dari team anda sekarang ?
Synergy dalam team dapat diukur dengan melihat 5 aspek sebagai berikut :

1. Ukuran Energy tiap personil
”Kekuatan sebuah rantai besi terletak pada cincin terlemah”, dalam suatu ilustrasi saat anda tarik sebuah rantai besi dengan sangat kuat, maka uraian rantai tersebut akan terputus di tempat cincin yang paling lemah. Sebuah team akan menjadi kuat apabila dibentuk dari energy terbaik dari setiap personilnya. Mungkin akan sulit apabila kita mengukur kekuatan enery tiap personil anda, tapi hal tersebut dapat dirasakan oleh setiap team dan pimpinannya. Tugas dari Team leader adalah bagaimana semua personil dapat mengerluarkan energy nya dengan maksimal.

2. Pahami bahwa Semua Mempunyai Tujuan yang sama
Dalam sesi Permainan Outdoor Activity kumpulan orang terbaik sering kali gagal saat mereka mempunyai tujuan yang berbeda. Dalam pekerjaan hal inipun banyak terjadi, saat tujuan dari team yang kadang tidak jelas atau adanya tujuan individu dari personil tertentu dalam team.
Apakah mengganggu ? Aspek ini sangat mengganggu, kadang hal ini dapat dilihat dengan banyaknya gangguan Interupsi dalam team yang seharusnya sudah dapat sama-sama dimengerti dan mulai berjalan. Oleh karena itu dalam suatu perusahaan sering sekali di awal perubahan tujuan, seorang pimpinan mengadakan program yang bertujuan menyamakan Visi (”Vision”) agar tujuan organisasi dapat dimengerti dan dijadikan tujuan bersama. Memang kadang kala terasa sulitnya menjelaskan dan meminta personil dari team untuk menjadikan Visi menjadi tujuan bersama tetapi hal ini sangat penting dilakukan pertama kali agar semua personil mempunyai arah yang sama.

3. Tahu Tugas masing-masing personil
Mungkin dalam organisasi, Alat yang paling gampang menggambarkan aspek ini adalah ”Job Description”. Uraian Tugas dapat memperjelas ”Siapa” mengerjakan ”Apa” dalam suatu tujuan. Kejelasan fungsi juga akan lebih baik apabila diketahui oleh semua personil dalam team, tidak hanya pimpinan. Dengan begitu akan menumbuhkan rasa saling percaya dalam team, bahwa semua personil mempunyai tugas masing-masing dan akan mengerjakan fungsinya dengan maksimal. Ini juga baik untuk dalam membangun proses komunikasi dalam team.

4. Mempunyai sistem untuk mencapai tujuan
Kalau di aspek sebelumnya Ada ”Siapa” dan ”Apa”, di Aspek ke empat ini adalah ”Bagaimana”. Jangan meremehkan bagian ini, karena dalam setiap pekerjaan pasti kita akan tergantung kepada rekan kita lainnya dan keterkaitan ini akan membuat uraian benang yang rumit saat pekerjaan menyangkut kepada banyak personil.
Mari kita bayangkan tiap personil dari team anda akan mengeluarkan masing-masing energy-nya dan saat energy tersebut mengalir saat terbaik adalah saat dimana energy tersebut dapat lancar sampai pada ujung tujuannya, dan apabila aliran tersebut terhambat di satu titik (dapat terjadi dari birokrasi yang menghambat atau sistem yang tidak efisien) maka akan menimbulkan ”buble energy”. Hambatan internal tersebut akan dapat membuat masalah yang sering kita sebut Demotivasi atau kadang menjadi suatu problem untuk pimpinan team.

5. Peran Pimpinan
Yang terakhir ini mungkin aspek yang paling ”kramat” dalam membangun synergy team, saya yakin seluruh literatur pembahasan suatu Temwork akan membahas aspek ini sebagai bagian pentingnya, apalagi dalam pekerjaan yang berkelanjutan atau jangka panjang.
Pimpinan dalam suatu Team dapat membuat tali-tali yang ada terikat menjadi satu rangkaian kekuatan. Pimpinan penting sekali dalam meningkatkan energy tiap personil dengan pendekatan motivasinya, menentukan tujuan dari team kerja, membagi tugas para personil sesuai competency masing-masing personil dan menetapkan sistem yang disetujui bersama.

Jadi saat anda mempunyai Team kerja dari beberapa personil, jadikan Synergy team anda menjadi ukuran keberhasilan team anda, dan jangan terpaku dengan Besarnya energy tiap personil saja karena itu belum tentu membuat team anda sukses.
Sekarang anda dapat mengukur tingkat Synegy dari team anda ?

Artikel menarik lainnya :

You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

Powered by WordPress | Designed by: wordpress themes free | Thanks to Find Free WordPress Themes, wordpress themes 2012 and WordPress Themes