Oleh : Rudy Hikmanudin
Saat proses Presentasi bisnis berjalan seringkali terjadi saat-saat yang mengganggu bagi seorang calon pembeli. Dalam proses presentasi bisnis seorang calon pembeli dapat merasa tidak nyaman/jengkel dan kondisi ini seringkali tidak dapat ditangkap oleh seorang Sales person dengan baik. Kondisi tersebut pasti menimbulkan kekecewaan bagi calon pembeli.
Kondisi ini perlu dihindari oleh seorang sales person dalam presentasi bisnis.
Apa saja kesalalahan-kesalahan tersebut :
1. Lack of product knowledge
Dalam sudut pandang Calon pembeli, proses presentasi bisnis merupakan poin penting untuk dapat mengetahuai apa yang didapatkan dari suatu produk yang mungkin akan dibeli. Jadi saat ini akan selalu dimanfaat kan oleh calon pembeli untuk bertanya sebanyak-banyaknya mengenai produk yang ditawarkan. Pertanyan-pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang calon pembeli juga merupakan ujian-ujian yang diberikan kepada sales person dalam proses bisnis.
Saat presentasi seringkali terjadi dimana sales person tidak mengerti dengan baik akan produk yang ditawarkan, hal ini menimbulkan rasa ketidakpuasan seorang calon pembeli.
Lalu bagaimana kita mengukur standar product knowledge seorang sales person yang baik dalam presentasi bisnis ? Selain standard kompetensi yang mungkin sudah ada dalam perusahaan, ada satu ilustrasi yang dapat dipakai sebagai barometer dalam mengukur kemampuan Product knowledge sales person saat presentasi bisnis yaitu memastikan bahwa pengetahuan seorang sales person 1 level diatas dari pengetahuan pihak pembeli.
2. Time wasting
Umumnya dosa yang sering dilakukan oleh sales person adalah membuang waktu calon pembeli dengan pembicaraan-pembicaraan yang tidak terkait dengan topik yang dibahas. Dalam teknik komunikasi untuk dapat mencairkan suasana, sah-sah saja apabila dilakukan pembicaraan yang akrab yang mungkin agak menyimpang dari topik pertemuan. Hal ini akan berguna apabila pihak calon pembeli merasa menikmati pembicaraan yang berlangsung tapi ada kalanya pembicaraan menyimpang dan membuat calon pembeli kesal.
Untuk menjaga kondisi ini tidak terjadi, diperlukan kepekaan seorang sales person dalam proses presentasi tersebut.
3. Poor Planning
Dalam presentasi bisnis kadang kala sales person tidak mempersiapkan segala sesuatu dengan matang, contohnya : lupa mempersiapkan alat peraga atau adanya barang yang tertinggal saat dibutuhkan.
Maka mulailah segala kegiatan dengan perencanan. Perencanaan yang baik akan membuat presentasi bisnis berjalan dengan efisien dan efektif.
Sebagai masukan dalam menyusun perencanaan yang baik, seorang sales person perlu mengantisipasi segala kemungkinan yang mungkin terjadi saat presentasi.
4. Pushiness
Mendesak calon pembeli dalam presentasi bisnis sudah selayaknya dihindarkan. Kondisi ini tidak nyaman dirasakan oleh calon pembeli. Situasi seperti ini kadang kala tidak terasa oleh sales person, misalnya saat seorang sales person menanyakan budget pembelian yang mungkin tidak ingin dikatakan oleh seorang calon pembeli atau menanyakan harga yang ditawarakan competitor, atau mungkin memaksa calon pembeli membeli produk yang ditawarkan.
Hindar hal ini dengan selalu melihat ekspresi dari calon pembeli, karena kondisi ini dapat terlihat dalam bahasa tubuh. Dan setelah anda menyadarinya alihkan pembicaraan dengan topik lainnya untuk memperbaiki kenyamanan calon pembeli.
5. unconfident with the product
Alasan calon pembeli membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan adalah karena seorang sales person dapat meyakinkan bahwa produk yang ditawakan sangat cocok dengan kebutuhan calon pembeli.
Saat anda kehilangan kepercayaan dari produk yang ditawarkan sangat mengganggu keyakinan calon pembeli untuk membeli produk anda. Oleh karena itu sebelum anda menawarkan produk anda, carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai kelebihan sekaligus kekurangan dari produk yang akan ditawarkan.
Percayalah dengan produk yang anda tawarkan, ini akan menjadi keunggulan tersendiri dalam presenasi bisnis.
6. Unprofessional conduct
Dalam sesuatu presentasi bisnis, kita harus paham bahwa ada kalanya gerak gerik seorang sales person menjadi perhatian tersendiri dalam presentasi. Jadi saat tersebut baiknya tetap menjaga profesionalisme.
Hal ini dapat mencangkup cara sales person berbicara, berpakaian dan bahkan saat minum dari minuman yang telah disajikan.
Cara sales person yang tidak profesional menurut cara pandang calon customer seringkali menjadi bahan pembicaraan yang kurang baik setelah presentasi berakhir. Oleh karena itu sesuaikan pula profesionalisme anda dengan apa yang diharapkan oleh calon customer.