Meeting Management : Memulai meeting

Pada hari meeting, tiba lebih awal sehingga Anda memiliki cukup waktu untuk memeriksa bahwa segala sesuatu sudah siap. Setelah peserta telah tiba, atur kecepatan dan irama meeting dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mulai tepat waktu. (Pastikan Anda dapat melihat jam yang akurat dari tempat Anda duduk.)
2. Ucapkan selamat datang  pada semua orang, dan secara singkat menjelaskan isu-isu dasar seperti di mana toilet berada (sangat membantu bagi siapa saja yang belum pernah ke kantor Anda sebelumnya) dan bagaimana pengaturan konsumsi.

Mengenal Tools Management : Balanced Score Card

Deskripsi

Balanced Scorecard didefinisikan oleh Manajemen sebagai Kinerja/ Performance dan metode pengukuran dari kegiatan yang dilakukan manajemen untuk mencapai hasil yang diinginkan. Balanced Scorecard menterjemahkan Misi dan Visi perusahaan menjadi seperangkat tujuan dan ukuran kinerja yang dapat diukur dan dinilai.

Pengukuran ini biasanya termasuk kategori performance sebagai berikut :

Financial Perspektif – Kinerja keuangan (pendapatan, penghasilan, pengembalian modal, arus kas);

Costumer Perspektif – Nilai Performance Pelanggan (market share, pengukuran kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan);

Internal Process Perspektif– Performance proses bisnis internal (tingkat produktivitas, pengukuran kualitas, ketepatan waktu);

• Innovation performance – kinerja Inovasi (persentase pendapatan dari produk baru, saran karyawan, indeks improvement);

• Employee performance – Kinerja karyawan (moral, pengetahuan, turn over, penggunaan best practices). Inovasi & Kinerja Karyawan sering juga disebut Learning & Growth Perspektif.

7 Kesalahan Fatal dalam Presentasi Bisnis

Oleh : Rudy Hikmanudin

Saat proses Presentasi bisnis berjalan seringkali terjadi saat-saat yang mengganggu bagi seorang calon pembeli. Dalam proses presentasi bisnis seorang calon pembeli dapat merasa tidak nyaman/jengkel dan kondisi ini seringkali tidak dapat ditangkap oleh seorang Sales person dengan baik. Kondisi tersebut pasti menimbulkan kekecewaan bagi calon pembeli.

Kondisi ini perlu dihindari oleh seorang sales person dalam presentasi bisnis.
Apa saja kesalalahan-kesalahan tersebut :

1. Lack of product knowledge
Dalam sudut pandang Calon pembeli, proses presentasi bisnis merupakan poin penting untuk dapat mengetahuai apa yang didapatkan dari suatu produk yang mungkin akan dibeli. Jadi saat ini akan selalu dimanfaat kan oleh calon pembeli untuk bertanya sebanyak-banyaknya mengenai produk yang ditawarkan. Pertanyan-pertanyaan yang dilontarkan oleh seorang calon pembeli juga merupakan ujian-ujian yang diberikan kepada sales person dalam proses bisnis.

Saat presentasi seringkali terjadi dimana sales person tidak mengerti dengan baik akan produk yang ditawarkan, hal ini menimbulkan rasa ketidakpuasan seorang calon pembeli.

How Strong is your Team’s Synergy ?

Oleh : Rudy Hikmanudin
Banyak Trainer menjelaskan TEAM dengan diterjemahkan menjadi “Together Energy Achieve More” artinya dengan menyatukan energy tiap personil dalam team akan mencapai lebih dari pada bekerja sendiri-sendiri.
Saya percaya semua pimpinan akan meng”amin”i terjemahan tersebut, tapi kadang kala Team yang lebih banyak orang tidak akan menjadi lebih baik apabila ada halangan-halangan yang ditimbulkan oleh anggota team yang ada. Suatu saat anda akan melihat sebuah team yang jumlah personil nya lebih kecil dapat menghasilkan sesuatu lebih besar dibanding team dengan personil yang besar. Sering kali di suatu sesi Outdoor Training perlombaan antar Team/Group dimenangkan dengan team yang lebih sedikit personil padahal dalam team yang kalah tidak sedikit yang pintar, gesit, lebih muda ataupun skillful di permainan tersebut.
Mengapa demikian ? karena Performance Team sebenarnya tidak hanya ditentukan oleh competency tiap individunya akan tetapi lebih peting lagi adalah bagaimana setiap energy dalam team dapat mengarahkan ke satu tujuan team, inilah disebut dengan kata lain “Synergy”.
Optimalisasi Synergy sangat dapat dirasakan pada team kerja yang saling terkait antar personilnya sehingga tiap personil dapat saling membantu dan berpengaruh pada performance akhir suatu Team.

Jadi bagaimana Synergy dari team anda sekarang ?
Synergy dalam team dapat diukur dengan melihat 5 aspek sebagai berikut :

1. Ukuran Energy tiap personil
”Kekuatan sebuah rantai besi terletak pada cincin terlemah”, dalam suatu ilustrasi saat anda tarik sebuah rantai besi dengan sangat kuat, maka uraian rantai tersebut akan terputus di tempat cincin yang paling lemah. Sebuah team akan menjadi kuat apabila dibentuk dari energy terbaik dari setiap personilnya. Mungkin akan sulit apabila kita mengukur kekuatan enery tiap personil anda, tapi hal tersebut dapat dirasakan oleh setiap team dan pimpinannya. Tugas dari Team leader adalah bagaimana semua personil dapat mengerluarkan energy nya dengan maksimal.

Menggulirkan PDCA Dalam Aktifitas Training

Oleh : Eko Nopiardi

Sebagai sebuah fungsi enabler kegiatan  training & developement

banyak dimanfaatkan untuk:

  • Memberikan arahan atas tujuan organisasi yang ingin dicapai.
  • Menyamakan bahasa  dengan semua bagian dalam organisasi.
  • Mempercepat proses belajar.
  • Menambah dan melengkapi kompetensi setiap individu dalam organisasi.

 

Melihat kebutuhan diatas , training harus didefinisikan dan dirancang dengan benar .

Dalam konsep PDCA, Perencanaan training dimulai dari pembuatan Training Need Analysis (TNA), membuat training matriks, membuat jadwal, mengeksekusi jadwal, melakukan evaluasi dan diakhiri dengan follow up hasil training, yang dapat dijelaskan secara terperinci dengan menggunakan ilustrasi lingkaran PDCA ini.

 

I.    PLAN (Perencanaan Training)

I.1. Membuat TNA

TNA ( Training Need Analysis ) adalah alat/tool yang umum digunakan dalam proses ini, prinsipnya adalah membuat analisa gap atau kesenjangan antara kondisi ideal dan kondisi aktual, dapat dilakukan baik secara internal maupun eksternal.

Daftar kompetensi, hasil Assesment, permintaan user yang terkait   perubahan teknologi atau metode kerja yang lebih efesien dan efektif merupakan sumber TNA Internal, dan regulasi pemerintah, Customer voice, analisa pasar, hot issue , bisa menjadi sumber TNA eksternal.

 

Dari gap yang teridentifikasi ikut ditentukan juga :

  • Kebutuhan trainingnya.
  • Sasaran training.
  • Desain  kurikulum.
  • Metode training.
  • Metode evaluasi .

I.2. Mendefinisikan Training Matriks

Training matriks disusun untuk melihat kebutuhan training setiap jabatan/pekerjaan.

 

Fadli Hermansyah

FADLI HERMANSYAH

Powered by WordPress | Designed by: wordpress themes free | Thanks to Find Free WordPress Themes, wordpress themes 2012 and WordPress Themes